Senin, 16 Februari 2009

Kurangi Amarah Demi Jantung Anda

Seseorang menyalip antrian anda di loket bioskop. Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah anda akan marah, atau diam saja?

Percaya atau tidak, reaksi anda terhadap situasi tersebut akan membuat perbedaan pada jantung anda, karena amarah adalah ancaman bagi jantung.

"Sudah jelas bahwa orang-orang yang mudah marah adalah orang-orang yang memiliki resiko terkena serangan jantung lebih tinggi," ujar Redforf Williams, direktur Behavioral Medicine Research Center, Duke University School of Medicine, Durham, Carolina Utara.

Banyak studi yang menunjukkan keterkaitan antara amarah dan kesehatan jantung. Penelitian baru-baru ini yang ditampilkan di Journal of the American Heart association semakin memperkuat keterkaitan tersebut. Menurut jurnal tersebut, orang yang amarahnya meledak-ledak akan menyebabkan detak jantungnya tidak teratur (atau biasa disebut atrial fibrillation – AF). AF akan meningkatkan resiko penggumpalan darah menuju otak, sehingga berakhir dengan stroke.

Studi serupa juga dilakukan di Johns Hopkins School of Medicine terhadap 1300 pria berusia menjelang 40 tahun. Pria-pria yang mudah marah akibat stress beresiko terserang penyakit jantung tiga kali lebih besar.

Anda dapat berubah

Williams mengatakan, "Jika saya berada di belakang mobil orang yang menyetir sangat lambat, dan akhirnya saya baru tiba di rumah 15 menit lebih lambat, apakah itu masalah besar? Anda tidak bisa merubah situasi. Yang harus anda rubah adalah bagaimana reaksi anda terhadap situasi yang dapat memicu amarah tersebut."

Menurut Williams ada empat pertanyaan yang perlu anda tanyakan pada diri anda:
• Apakah masalah ini begitu penting bagi saya?
• Apakah apa yang saya pikir dan rasakan layak dalam situasi seperti ini?
• Apakah situasi ini dapat di"modifikasi" sehingga akan mengurangi pikiran negative saya?
• Apakah dengan marah saya bisa menyelesaikan masalah?

"Keempat pertanyaan tersebut akan membantu anda mengelola amarah. Kalau anda menjawab ya untuk pertanyaan pertama, lanjutkan ke pertanyaan kedua. " jelas Williams.

Dengan kata lain, gunakan taktik dan berusahalah lebih peka terhadap sekitar.

Lima teknik

Inilah beberapa teknik menangani amarah:
• Olahraga, merupakan "obat" mood alami yang cukup mujarab sekaligus pereda stress.
• Hitung sampai sepuluh dan bernafas secara perlahan. Menghirup nafas dalam-dalam dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah.
• Luapkan emosi anda di secarik kertas, lalu buang kertas tersebut jauh-jauh.
• Hindari penggunaan kalimat yang diawali dengan "Kamu". Hal tersebut bersifat defensif dan bisa memperparah situasi. Lebih baik gunakan "Menurut saya" atau "Saya merasa".
• Menangislah. Atau tertawa..

Tidak ada komentar: